Pertanyaan Interview Kerja Yang Wajib Kamu Ketahui |
Bagi kamu yang akan melakukan
wawancara kerja (interview) untuk melamar suatu perkerjaan idaman, sepertinya
wajib menyimak 10 pertanyaan dibawah ini, agar kamu berhasil.
Mungkin kamu akan berpikir keras
saat mendapatkan pertanyaan serupa dari HRD pewawancara diperusahaan tempat
kamu melamar tersebut. Dan waktu sekitar 45 menit saat interview kerja bisa menjadi waktu yang sangat mengerikan dalam
kehidupanmu.
Untuk itulah, disini kami akan
mencoba membantu kamu yang sedang kebingungan dalam menghadapi interview kerja yang akan kamu hadapi. Dengan
mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang umumnya digunakan dalam tes wawancara
ini, kamu akan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan dari pewancara tersebut
dengan hasil terbaik yang kamu inginkan.
Pertanyaan Saat Interview Kerja Yang Wajib Kamu Ketahui
1. Bagaimana jika Anda bekerja di
sini selama lima tahun dan tidak dipromosikan?, Apakah Anda akan merasa
frustasi?.
Saya menganggap diri saya orang
ambisius, tapi saya juga seorang yang praktis. Selama saya terus belajar dan
tumbuh dalam posisi yang saya dapatkan, saya akan bahagia. Masing-masing
perusahaan mempromosikan orang pada tingkat yang berbeda, saya cukup yakin
bahwa dengan bekerja disini akan membuat saya lebih termotivasi dan terstimulasi
untuk beberapa tahun yang akan datang.
2. Kapan Anda berpikir Anda akan
mencapai puncaknya dalam karir Anda?
Saya seorang yang sehat, bermental
untuk selalu aktif, saya tidak pernah berpikir soal mencapai puncak dalam karir
saya. Yang terpenting bagi saya adalah seberapa pengetahuan dan potensi yang
ada dalam diri saya untuk terus dikembangkan.
3. Berapa jam dalam seminggu Anda
biasanya bekerja, dan mengapa?
Saya biasa bekerja selama
berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu ini, saya
akan mencoba untuk menemukan cara guna menambah nilai pada setiap tugas yang
saya kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari perusahaan ini, saya ingin
mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali bersama
perusahaan ini.
4. Apakah Anda menganggap diri
seorang pemimpin?
Oh, ya tentu saja. Saya memiliki
semua kualitas sebagai seorang kepemimpinan. Saya seorang yang ekstrover, saya
juga bisa menjadi pendengar yang hebat. Saya menganggap diri saya sebagai
seorang yang mempunyai ide yang besar, tapi saya juga bisa keras kepala dan
praktis bila diperlukan.
5. Apakah lebih penting untuk
menjadi beruntung atau terampil?
Saya pikir itu lebih penting untuk
menjadi beruntung, meskipun menjadi sangat terampil dapat membantu untuk
menciptakan lebih banyak peluang.
6. Apakah Anda lebih suka
mendapatkan izin dari atasan Anda sebelum melakukan sebuah proyek baru?
Selama minggu pertama saya di
tempat kerja, saya akan bertanya atasan saya bagaimana dia akan memilih saya
untuk menangani proyek. Jika dia bilang ingin saya untuk menjalankan ide yang
pertama, maka saya akan mematuhinya. Saya pikir tantangan yang nyata adalah
mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja perusahaan ini, karena saya orang
yang fleksibel.
7. Dapatkah Anda menjelaskan pekerjaan
apa yang menjadi impian Anda?
Ini adalah pekerjaan impian saya
dan itulah sebabnya saya berada disini.
8. Apakah Anda akan bersedia untuk
memulainya dari posisi entry-level lagi
Kadang-kadang Anda perlu mengambil
langkah mundur untuk memindahkan karir Anda ke depan. Dimulai pada peran
entry-level akan memungkinkan saya untuk mempelajari bisnis Anda dari bawah ke
atas.
9. Dari resume Anda, sepertinya
Anda dipecat dua kali. Bagaimana perasaan Anda akan hal tersebut?
Setelah saya sembuh dari 'shock'
kedua kali itu akan membuat saya merasa lebih kuat. Memang benar bahwa saya dipecat
dua kali, tapi saya juga berhasil bangkit kembali kedua kali. Jika pekerjaan
ini memberi saya tanggung jawab lebih, membayar saya dengan lebih banyak uang,
dan saya berada di perusahaan yang lebih baik. Maka semangat saya sangat tinggi
disini.
10. Apakah sebuah perusahaan
membutuhkan pekerja B (kedua)? Atau lebih baik hanya memiliki pekerja A (utama)
pada level staf, dan mengapa?
Saya percaya bahwa perusahaan perlu
keduanya yaitu pekerja A dan B. Ketika Anda melempar bisnis baru, Anda ingin
pekerja A di lini depan. Namun di balik pekerja A ini, Anda memerlukan yang B
yang bisa menuntaskan rincian proyek dan menyerahkan tongkat pekerjaan
sehari-harinya kepada mereka. Memiliki terlalu banyak pekerja di tim A akan
mengarah pada bentrok ego dan tidak teratur.
0 komentar:
Post a Comment